“Aktuaria dalam Mengelola Risiko Bencana: Solusi dan Tantangan” Webinar Nasional Seri#240, Sabtu (26/4/2025)
Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat risiko bencana alam tertinggi di dunia. Letak geografis yang berada di Cincin Api Pasifik menjadikan Indonesia rentan terhadap gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, serta bencana hidrometeorologi seperti banjir dan kekeringan.
Dalam konteks ini, tantangan besar muncul dalam hal pengelolaan risiko yang kompleks dan dinamis. Ilmu aktuaria, yang umumnya dikenal dalam dunia keuangan dan asuransi, memiliki peran penting dalam menghitung, memodelkan, dan memproyeksikan risiko-risiko tersebut guna mendukung pengambilan keputusan yang tepat dan berbasis data.
Salah satu tantangan dalam penerapan ilmu aktuaria pada pengelolaan bencana adalah ketidakpastian dan variabilitas data historis bencana. Tidak seperti risiko keuangan atau kesehatan yang cenderung stabil dan dapat diprediksi dengan model statistik konvensional, bencana alam memiliki sifat ekstrem dan tidak beraturan.
Hal ini menuntut aktuaris untuk mengembangkan pendekatan pemodelan risiko yang lebih kompleks, termasuk penggunaan big data dan analisis spasial-temporal dari sumber-sumber seperti citra satelit, sensor cuaca, dan pemetaan wilayah rawan.
Pemodelan bencana kini semakin berkembang dengan pendekatan yang mengintegrasikan data iklim dan cuaca, seperti curah hujan, suhu ekstrem, serta kecepatan angin. Aktuaris bekerja sama dengan ahli meteorologi dan klimatologi untuk membangun model probabilistik yang mampu memprediksi potensi bencana secara lebih akurat.
Contohnya, dengan menggunakan data ENSO (El Niño–Southern Oscillation), para aktuaris dapat memperkirakan kemungkinan terjadinya kekeringan atau banjir musiman, yang sangat berguna dalam penetapan premi asuransi dan strategi mitigasi risiko.
Dalam kerangka mitigasi, salah satu solusi nyata yang relevan dengan ilmu aktuaria adalah pengembangan skema asuransi bencana. Asuransi ini memungkinkan pembagian risiko secara kolektif, sehingga dampak finansial dari suatu bencana tidak sepenuhnya ditanggung oleh individu atau pemerintah.
Aktuaris berperan penting dalam merancang produk asuransi bencana yang berkelanjutan, adil, dan terjangkau. Hal ini mencakup penetapan premi yang berdasarkan pada risiko aktual serta cadangan klaim yang memadai untuk menghadapi kejadian ekstrem.
Namun demikian, tantangan implementasi asuransi bencana tidaklah kecil. Rendahnya literasi keuangan dan asuransi di masyarakat, keterbatasan data risiko yang akurat, serta kurangnya insentif kebijakan menjadikan penetrasi asuransi bencana di Indonesia masih minim.
Perlu sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi untuk mengembangkan kerangka regulasi yang mendukung, serta edukasi publik agar masyarakat memahami pentingnya perlindungan risiko secara kolektif melalui asuransi.
Dengan semakin meningkatnya intensitas dan frekuensi bencana akibat perubahan iklim, urgensi integrasi ilmu aktuaria dalam manajemen risiko bencana menjadi semakin nyata. Tidak hanya untuk merespons kerugian, tetapi juga untuk membangun sistem ketahanan yang proaktif dan adaptif.
Kolaborasi lintas sektor, pemanfaatan teknologi canggih, serta pendekatan aktuaria yang terus berkembang menjadi kunci dalam menciptakan solusi jangka panjang yang berkelanjutan bagi Indonesia.
—
Tunas Hijau Departemen Aktuaria, Fakultas Sains Analitika Data Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, serta didukung oleh Forum Kota Sehat Surabaya dan PT Dharma Lautan Utama menyelenggarakan Webinar Nasional Seri#240 “SOLUSI DAN TANTANGAN MENGELOLA RISIKO BENCANA”.
Webinar yang diselenggarakan melalui Zoom dan Live Youtube Tunas Hijau Indonesia ini akan digelar pada Sabtu, 26 April 2025 pukul 12.00-15.00 WIB ini diselenggarakan dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional 2025.
Narasumber:
1. Dr. Drs. Soehardjoepri, M.Si (Dosen Departemen Aktuaria Fakultas Sains dan Analitika Data ITS Surabaya)
2. Ulil Azmi, M.Si., M.Sc (Dosen Departemen Aktuaria Fakultas Sains dan Analitika Data ITS Surabaya)
3. Moch. Taufik Hakiki, M.Si. (Dosen Departemen Aktuaria Fakultas Sains dan Analitika Data ITS Surabaya)
Moderator
1. Raihan Jouzu (Pangeran II Lingkungan Hidup 2024 dan siswa SMPN 57 Surabaya)
2. Adhigana Romzi Prawira (Pangeran II Lingkungan Hidup 2024 dan siswa SMPN 26 Surabaya)
3. Tanaya Aprilia Giofian (Putri III Lingkungan Hidup 2022 dan siswi SMAN 2 Surabaya)
Pendaftaran gratis melalui : https://bit.ly/mengelola-risiko-bencana
Setiap peserta terdaftar dan mengisi daftar hadir akan mendapatkan e-sertifikat.
Narahubung: Nizamudin +62 858-5436-6508 (pesan teks). (*)
✨WOWW✨ KEREN SEKAL‼️
Muhammad Raffa Z | SMPN 9️⃣ Surabaya | No.147
saat ini proyek yang sedang saya lakukan adalah merawat dan melestarikan tanaman Telang atau tanaman bunga Telang, yang kemudian di olah menjadi suatu produk yang bermanfaat untuk masyarakat yang fokus untuk menjaga kesehatan tubuh, karena bunga Telang sendiri ada banyak manfaat.