SMP Negeri 39 Surabaya Rimbun, Tetapi Masih Enggan Olah Sampah

Tunas Hijau dan anggota tim evaluasi Adiwiyata Surabaya lainnya dibuat kagum dengan banyaknya tanaman hias yang nampak di gerbang SMP Negeri 39 Surabaya saat peninjauan lapangan, Kamis (15/1). Meskipun tanaman hias yang banyak terdapat di gerbang sekolah itu adalah tanaman milik pedagang tanaman hias di seberang sekolah.

Kondisi sekolah yang terletak di Jl. Raya Prapen Surabaya ini cukup rindang dengan banyaknya pepohonan pelindung. Pepohonan ini membuat suasana di sekolah menjadi sejuk karena sedikitnya polusi dan banyaknya suplai oksigen. Meskipun sebenarnya, lahan kosong di sekolah masih cukup luas untuk ditanami beberapa pohon pelindung baru.

Kesejukan yang ada di sekolah ini tidak dibarengi dengan termanfaatkannya beberapa keranjang komposter yang ada. Keranjang komposter nampak sudah lebih sebulan tidak digunakan. Pupuk kompos stater di keranjang itu nampak mengering. Kardus di dalam keranjang komposter pun nampak  banyak berlubang menandakan harus segera diganti. Tidak nampak ada sampah organik baru yang diolah di keranjang komposter tersebut.

Di SMP Negeri 39 ini telah dibentuk tim lingkungan hidup. Namun tim ini masih belum mampu membuat perubahan berarti untuk perbaikan lingkungan hidup di sekolah. Masih terlihat sampah plastik yang berserakan di pekarangan depan kelas, terutama di sekitar kantin. Sebelumnya, tim lingkungan hidup juga pernah melakukan pembibitan tanaman, sekarang sudah tidak berjalan lagi karena bibit-bibit tanaman tersebut telah mati karena kurang air saat kemarau.

SMP Negeri 39 Surabaya tergolong sekolah yang sangat jarang mengirim sampah ke luar sekolah. Namun, bukan berarti sampah non organik yang dihasilkan telah tuntas diolah di sekolah ini. Yang terjadi, pembakaran sampah-sampah plastik dan kertas masih sering dilakukan di lahan kosong belakang kelas.  Pembakaran sampah iti biasanya dilakukan oleh petugas kebersihan yang juga menetap di sekolah. Pembakaran sampah biasanya dilakukan pada sore atau malam hari saat warga sekolah lainnya tidak ada. (dony/roni)