Kampung Dukuh Jurang Indah Siap Ikuti Lomba Merdeka Dari Sampah
Termotivasi ingin memiliki kampung dengan lingkungan yang zero waste dan penuh pepohonan produktif, Susanto, Ketua RT di Kampung Dukuh Jurang Indah mempunyai cara sendiri untuk mewujudkannya. Salah satunya dengan memanfaatkan ember plastik bekas tempat cat tembok untuk jadi pot tanaman, Minggu (13/5). Tanaman yang ditanam pun beragama, mulai dari tanaman berbuah sampai tanaman hias.
“Saya harap banyak tetangga dan warga kampung lainnya mau mengikuti aksi ini. Sementara ini pengadaan tanamannya dibantu oleh Tunas Hijau, sekolah sekitar dan beberapa universitas di Surabaya,” terang kepala keluarga yang setiap hari bekerja sebagai pengemudi salah satu toko bahan bangunan. Pria paruh baya yang akrab disapa “Pak Santo” ini ingin menjadikan lingkungannya tampak hijau dengan adanya tanaman dalam pot yang berjajar dari ujung ke ujung kampungnya.

Tak hanya giat dalam mengadakan penghijau, baru-baru ini kampung yang berada di dekat pintu masuk Tol Satelit dan di Kelurahan Putat Gede mempunyai TPS atau tempat pembuangan sementara yang cukup memadai. Sebelumnya Susanto menceritakan kalau sebelumnya warganya kesusahan dan bingung untuk membuang sampahnya dimana. “Saat ini Kami diberi bantuan oleh Pemerintah Kota Surabaya melalui kelurahan berupa kontainer sampah. Apalagi kini tempatnya sudah rapi dan bersih,” imbuh Susanto.
Tidak hanya Susanto, perangkat kampung yang lain juga bersemangat. Kini Kelurahan Putat Gede menunjuk kampung Dukuh Jurang Indah untuk ikut Lomba MDS atau Merdeka Dari Sampah yang diadakan oleh Pemerintah Kota Surabaya.
Beberapa rencana dibuat warga kampung ini untuk menyambut lomba tersebut. Warga akan mempercantik kampungnya dengan mengecat warni-warni, memperbanyak taman, menambah komposter dan menggiatkan kerja bakti kembali. “Kami juga berharap ada orang lain yang mau membantu dan mendukung misal sekolah dan lembaga-lembaga lainnya,” ungkap Ketua RT 1 RW 3 Kelurahan Putat Gede.
Sosialisasi pengelolahan sampah akan digiatkan kembali oleh warga bersama Tunas Hijau dan mobil edukasi lingkungan hidup keliling Eco Mobile PJB. Program Eco Mobile PJB merupakan program lingkungan hidup yang mengadopsi kampung, sekolah dan pondok pesantren agar berbudaya lingkungan khususnya pengolahan sampah.
“Kampung Dukuh Jurang Indah merupakan salah satu kampung binaan Eco Mobile PJB yang memiliki perkembangan yang baik dan akan kami bina terus,” ujar Satuman, aktivis senior Tunas Hijau. (One)
Keterangan foto : Susanto menyiapkan tanaman buah dalam pot untuk kampungnya
Tunas Hijau dengan program Emo (Eco Mobile) tidak hanya berkeliling ke sekolah-sekolah, kampus, dan pondok pesantren. Namun juga blusukan ke kampung-kampung. Bahkan kampung yang awalnya kumuh dibina, dipantau, dibantu, disulap tapi tidak dengan bim salabim, sehingga 180 derajat berubah menjadi kampung yang indah, bersih, asri, nyaman, dan aman bagi warga penghuninya.