Tindakan Sederhana Yang Berdampak Besar Terhadap Lingkungan
Tidak ada yang istimewa dari penampilannya. Perawakan kurus dan berkaca mata, sama seperti layaknya guru-guru yang mengajar di SMA Negeri 11 Surabaya. Dia dikenal sebagai guru yang murah senyum oleh kalangan siswa SMA Negeri 11 Surabaya, terutama siswa kelas XII. Hari Sutanto, itulah namanya. Sehari-hari dia mengajar pelajaran Biologi. Sejak tahun 1984, dia sudah mengabdikan dirinya di SMA Negeri 11 Surabaya.
Semenjak mengikuti workshop lingkungan yang digelar Klub Tunas Hijau dan AUTO 2000 Sungkono pada 29 Juli 2007, Hari seolah-olah terbangun dari tidur panjangnya. Dia menjadi salah satu guru yang paling getol menyuarakan pelestarian lingkungan terutama dalam lingkungan SMAN 11 Surabaya. Guru yang pernah mengajar di SMA Negeri 1 Surabaya tersebut, merupakan guru yang pertama kali melarang siswa masuk ke dalam lingkungan sekolah sambil membawa makanan dan minuman berbungkus plastik.
Saat ini mungkin yang dilakukan Hari Sutanto mendapat acungan empat jempol serta layak untuk dijadikan teladan bagi guru-guru lainnya. Ceritanya berawal dari pengamatannya setiap hari. Menurut pengamatannya, banyak siswa SMA Negeri 11 Surabaya yang saat istirahat sekolah membeli makanan dan minuman di luar sekolah. Makanan dan minuman yang dibeli siswanya kebanyakan berbungkus kantong plastik. Melihat fenomena, Hari memberanikan diri memulai melakukan tindakan konkret untuk mengurangi ketergantungan penggunaan plastik.
Pada awalnya Hari hanya menegur 2 siswi yang saat itu membawa minuman berbungkus plastik. “Mbak, kalau makan dan minum pakai plastik tolong dihabiskan di luar saja. Biar tidak menambah jumlah sampah plastik di sekolah,” ujar Hari seraya menunjuk arah ke luar sekolah pada dua siswa tersebut. Tindakannya tidak berhenti disini. Seketika itu juga Hari menuju para penjual makanan dan minuman di luar sekolah. “Mas, minta tolong mulai besok diharapkan bisa menjual makanaan dan minuman tanpa menggunakan bungkus plastik,” kata Hari
Setelah peristiwa ini, SMAN 11 Surabaya mulai memberlakukan kebijakan baru untuk pedagang. Setiap penjual makanan dan minuman baik di dalam maupun di luar sekolah tidak diperbolehkan menjual makanan dan minuman dengan bungkus plastik. Pada saat saat istirahat juga harus ada salah satu siswa ataupun guru yang menjaga pintu masuk, tujuannya untuk menjaga agar tidak ada siswa yang membawa makanan dan minuman berbungkus plastik masuk ke dalam sekolah. (Adetya ‘Black’ Firmansyah)