Wawancara Eksklusif dengan Angelina Sondakh
“Semoga ada banyak lagi anak seperti Nanda yang peduli pada upaya penyelamatan Orang Utan,” kata Angelina Sondakh, anggota DPR RI, yang juga mantan Putri Indonesia 2003 dan Duta Orang Utan, yang terlibat aktif dalam kampanye penyelamatan orang utan di Indonesia di dunia. Apresiasi Angelina itu disampaikan pada saat pertemuan dengan Nanda. artis cilik yang juga finalis Putri Lingkungan Hidup 2005 yang aktif pada upaya penyelamatan spesies langka ini.
Pada kesempatan itu Angelina Sondakh menyayangkan adanya rencana pemberian batas baru pada Taman Nasional Meru Betiri yang merupakan tempat konservasi satwa orang utan. Menurut Angelina, pemberian batas baru itu berarti akan terjadi pengurangan wilayah tempat konservasi Orang Utan.
Perbincangan antara kedua aktivis penyelamatan Orang Utan tersebut terjadi pada hari pertama Pekan Lingkungan Indonesia 2006 di Jakarta Convention Center, 15 Juni 2006. Pertemuan tersebut cukup unik karena mempertemukan dua generasi yang berbeda namun sama-sama bergerak aktif dalam upaya penyelamatan satwa langka khas Indonesia. Sebelumnya, komunikasi yang mereka jalin hanya melalui telepon.
Perlunya upaya penyelamatan satwa langka tersebut dikarenakan jumlah populasi orang utan setiap tahunnya semakin berkurang. Hal ini disebabkan makin maraknya perburuan liar terhadap satwa langka ini untuk diperjualbelikan. “Karena itu diperlukan tindakan nyata untuk mencegahnya. Diantaranya, dengan tidak lagi melakukan penggundulan hutan,“ kata Angelina menjawab pertanyaan Nanda saat interview. Menurut Angelina, hutan syarat mutlak keberadaan Orang Utan, karena pepohonan di hutan adalah tempat hidup Orang Utan.
Selama berlangsungnya Pekan Lingkungan Indonesia 2006 pada 15-18 Juni 2006 di Jakarta Convention Center, Nanda juga akan mengajak orang lain untuk peduli juga pada satwa ini melalui pembagian stiker tentang penyelamatan satwa langka ini di stand pameran Klub Tunas Hijau. Nanda juga akan membagikan boneka dan beberapa souvenir tentang Orang Utan.