Ternyata, Ekosistem Padang Rumput Terbentuk di Daerah dengan Curah Hujan Rendah

Beragam informasi penting selalu dihadirkan pada webinar nasional yang rutin digelar oleh Tunas Hijau setiap Sabtu. Seperti pada pelaksanaan seri#238 “Antisipasi Ancaman Krisis Air Bersih” yang diselenggarakan bersama Forum Kota Sehat Surabaya, PT Dharma Lautan Utama, Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika (BMKG), Perum Jasa Tirta I dan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Sabtu (19/4/2025).

Pada sesi pertama narasumber Dr. Supari, Dr. Supari, Koordinator Bidang Variabilitas Iklim, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menanggapi pertanyaan dari Awang, peserta dari Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pertanyaan itu adalah hubungan perubahan iklim terhadap krisis air.

Mendengar asal dari penanya, Supari menjelaskan bahwa NTB termasuk provinsi dengan curah hujan rendah. “Makanya kenapa di Nusa Tenggara Barat ada padang rumput. Bila curah hujan tinggi, maka yang tumbuh adalah hutan,” kata Supari.

Ekosistem padang rumput (grassland) merupakan sistem ekologis daratan yang didominasi oleh spesies rerumputan (famili Poaceae) dan hanya sedikit atau tidak ada pepohonan. Keberadaan padang rumput secara global sangat bergantung pada faktor abiotik, salah satunya adalah curah hujan. Studi ekologi menunjukkan bahwa distribusi vegetasi padang rumput umumnya terdapat pada wilayah dengan curah hujan rendah hingga sedang.

Secara klimatologis, padang rumput berkembang optimal pada daerah dengan curah hujan tahunan berkisar antara 250 hingga 750 mm. Jumlah ini tidak mencukupi untuk menunjang pertumbuhan vegetasi berpohon yang memerlukan ketersediaan air yang lebih tinggi dan berkelanjutan. Selain itu, evaporasi yang tinggi di wilayah ini turut membatasi cadangan air dalam tanah, yang berujung pada dominasi vegetasi xerofit dan mesofit seperti rumput.

Curah hujan yang tidak hanya rendah tetapi juga bersifat musiman menyebabkan terbentuknya pola pertumbuhan vegetasi yang fluktuatif. Hujan yang hanya terjadi dalam periode singkat tidak mampu mempertahankan kelembaban tanah dalam jangka panjang, sehingga hanya tumbuhan dengan adaptasi khusus, seperti sistem perakaran dalam dan kemampuan menyimpan air, yang mampu bertahan.

Perbedaan distribusi spasial dan temporal curah hujan ini memengaruhi komposisi komunitas biologis di padang rumput. Komunitas tumbuhan yang terbentuk akan menjadi dasar rantai makanan bagi fauna herbivora seperti Bison bisonEquus quagga, dan Gazella spp.. Fauna karnivora seperti Panthera leo dan Canis lupus juga berkembang di ekosistem ini, menunjukkan keterkaitan erat antara struktur vegetasi dan keanekaragaman hayati.

Dari aspek edafik, tanah di wilayah padang rumput umumnya memiliki kandungan bahan organik yang tinggi pada lapisan atas, hasil dari dekomposisi rumput yang cepat. Namun, tanpa curah hujan yang memadai, unsur hara sulit untuk terserap oleh tumbuhan berkayu karena distribusinya terbatas pada permukaan tanah. Hal ini menjadi faktor pembatas alami bagi pertumbuhan pohon.

Intervensi antropogenik seperti pertanian intensif dan peternakan tanpa pengelolaan yang tepat di wilayah padang rumput sering kali memicu degradasi lahan dan desertifikasi. Fenomena ini menunjukkan bahwa keseimbangan ekosistem padang rumput sangat rentan terhadap perubahan curah hujan dan tekanan manusia.

Di Indonesia, salah satu contoh kawasan padang rumput alami dapat ditemukan di Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. Wilayah ini memiliki ekosistem savana yang luas, dikenal dengan sebutan “Africa van Java”, yang didominasi oleh vegetasi rumput dan semak.

Curah hujan di kawasan ini relatif rendah dan tidak merata sepanjang tahun, menjadikan savana Baluran habitat yang ideal bagi berbagai satwa seperti banteng (Bos javanicus), kijang, dan berbagai spesies burung.

Sementara itu, di luar negeri, kawasan padang rumput yang terkenal adalah Stepa Asia Tengah yang membentang di Kazakhstan, Mongolia, dan Rusia. Daerah ini memiliki curah hujan tahunan yang sangat rendah dengan musim dingin yang ekstrem dan musim panas yang kering.

Stepa Asia Tengah mendukung kehidupan fauna seperti kuda Przewalski (Equus ferus przewalskii), saiga antelope, dan berbagai predator khas iklim kontinental. Stepa ini juga memainkan peran penting dalam migrasi burung dan keseimbangan karbon regional.

Kesimpulannya, padang rumput secara ekologis hanya berkembang pada wilayah dengan curah hujan rendah hingga sedang, di mana kondisi ini menjadi determinan utama dalam pembentukan struktur vegetasi dan dinamika komunitas biologis.

Penulis: Mochamad Zamroni

4 thoughts on “Ternyata, Ekosistem Padang Rumput Terbentuk di Daerah dengan Curah Hujan Rendah

  • April 23, 2025 pada 12:31
    Permalink

    Alam Indonesia memang kaya dan unik. Meskipun Indonesia dikenal dg iklim tropis yg lembab dan hutan hujannya, namun tetap bisa terbentuk savana di beberapa wilayah dengan beberapa hewan khasnya. Hal itu menunjukkan keanekaragaman hayati alam Indonesia. Semakin cinta Indonesia ❤️❤️❤️
    Mari kita jaga keanekaragaman hayati bumi Indonesia ✊️✊️🌱🌍

    By Princess Zelda Ilmiah
    SDN Kaliasin I Surabaya

    Balas
    • Mei 15, 2025 pada 13:07
      Permalink

      ✨️Terima kasih..Info ini menambah ilmu pengetahuan sy..
      🌱Fathan Alby A – SDN Banyu Urip 3 Surabaya – No.5 – Saat ini proyek yg sy kembangkan yaitu pengolahan minyak jelantah menjadi sabun mandi anti nyamuk, tentunya ramah lingkungan, bernilai ekonomis, & dpt mengurangi limbah rumah tangga.

      Balas
  • Mei 15, 2025 pada 15:07
    Permalink

    ✨WOWW✨ KEREN SEKAL‼️
    Muhammad Raffa Z | SMPN 9️⃣ Surabaya | No.147
    saat ini proyek yang sedang saya lakukan adalah merawat dan melestarikan tanaman Telang atau tanaman bunga Telang, yang kemudian di olah menjadi suatu produk yang bermanfaat untuk masyarakat yang fokus untuk menjaga kesehatan tubuh, karena bunga Telang sendiri ada banyak manfaat.

    Balas
  • Mei 15, 2025 pada 15:08
    Permalink

    ✨WOWW✨ KEREN SEKAL‼️
    Muhammad Raffa Z | SMPN 9️⃣ Surabaya | No.147
    saat ini proyek yang sedang saya lakukan adalah merawat dan melestarikan tanaman Telang atau tanaman bunga Telang, yang kemudian di olah menjadi suatu produk yang bermanfaat untuk masyarakat yang fokus untuk menjaga kesehatan tubuh, karena bunga Telang sendiri ada banyak manfaat

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *