Kunjungi Surabaya, Tim CFCI UNICEF Global Perkuat Sistem Perlindungan Anak

Delegasi dari Child Friendly City Initiatives (CFCI) UNICEF, yang terdiri dari para ahli perlindungan anak global dan regional, melakukan kunjungan khusus ke Kota Surabaya pada Senin dan Selasa (25-26/3/2024). Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat sistem perlindungan anak melalui serangkaian dialog interaktif.

Delegasi ini dipimpin oleh Ms Shema Sen Gupta, Direktur Seksi Perlindungan Anak UNICEF Pusat yang bermarkas di Kota New York – Amerika Serikat. Shema didampingi oleh para spesialis perlindungan anak dari kantor regional dan Indonesia, termasuk Ms Rachel Harvey, Ms Millen Kidane, Ms Astrid G Dionisio, dan Ms Kinanti Pinta. 

Kedatangan Tim CFCI UNICEF disambut langsung oleh jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Pangeran – Putri Lingkungan Hidup 2023, Tunas Hijau dan para pemangku kepentingan peduli anak juga turut serta. Kunjungan ini menjadi bagian penting dari program global UNICEF untuk mengadvokasi dan mendukung pembangunan kota yang ramah anak.

Kepala Perwakilan UNICEF Pulau Jawa Arie Rukmantara mengatakan bahwa Surabaya sebagai kota metropolis yang terus berkembang, telah menunjukkan komitmennya terhadap pemenuhan hak dan perlindungan anak. Ini menjadikan Surabaya lokasi ideal untuk kunjungan belajar tersebut.

“Kunjungan ini merupakan bagian dari proses penilaian Kota Surabaya untuk menjadi anggota CFCI tingkat dunia,” kata Arie Rukmantara, Senin (25/3/2024). Pada hari pertama, Arie menjelaskan bahwa Tim CFCI UNICEF mengunjungi area Alun-alun Surabaya, yang merupakan salah satu ruang publik ramah anak di kota ini. 

Di hari yang sama pula delegasi mengunjungi Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA) Kota Surabaya dan Ruang Podcast Si Arek FAS (Forum Anak Surabaya). “Di PISA, tim CFCI UNICEF mempelajari berbagai layanan informasi dan edukasi yang disediakan bagi anak-anak. Termasuk informasi tentang hak-hak anak, kesehatan, pendidikan, dan perlindungan anak,” ujar Arie Rukmantara.

Tidak hanya itu, tim juga mengunjungi Ruang Pusat Informasi Sahabat Perempuan (PRISMA), yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan anak perempuan. Dimana PRISMA berkontribusi terhadap pembangunan lingkungan yang aman dan mendukung untuk semua anak di Surabaya.

Selanjutnya, Tim CFCI UNICEF menyaksikan penampilan CAS (Chamber Acoustic Spensabaya) dari SMPN 1 yang membawa semangat dan energi positif ke dalam ruangan. Melalui musik dan seni, CAS berhasil menunjukkan ekspresi dan kreativitas anak Surabaya yang luar biasa.

Arie mengungkapkan jika dialog interaktif yang diadakan Tim CFCI UNICEF bersama anak-anak Surabaya, menjadi momen krusial dalam kunjungan kali ini. Dialog interaktif ini dipandu oleh moderator dan dihadiri oleh anak-anak dari berbagai komunitas di Surabaya.

“Anak-anak antusias menyampaikan pertanyaan dan pendapat mereka tentang berbagai isu yang berkaitan dengan perlindungan anak. Tim CFCI UNICEF memberikan jawaban yang komprehensif dan informatif atas pertanyaan-pertanyaan tersebut,” ungkap dia. 

“Tim UNICEF juga menjelaskan tentang berbagai program dan kebijakan yang telah diimplementasikan oleh UNICEF untuk melindungi anak-anak di seluruh dunia,” sambungnya.

Melalui diskusi ini, Arie menuturkan bahwa tim berhasil menggali dan memahami berbagai perspektif, harapan, dan tantangan yang dihadapi oleh anak-anak dalam kehidupan sehari-hari mereka.

“Dialog ini tidak hanya memberikan wawasan berharga bagi Tim CFCI UNICEF dalam memahami konteks lokal perlindungan anak di Surabaya. Tetapi juga memperkuat suara anak-anak sebagai bagian penting dari proses pembuatan kebijakan dan implementasi program yang ramah anak,” katanya.

Arie menyampaikan bahwa kunjungan ini menandai langkah penting dalam upaya bersama untuk memahami dan mereplikasi praktik baik dalam perlindungan anak di berbagai kota di seluruh dunia.

“Melalui inisiatif seperti PISA, PRISMA, dan Forum Anak Surabaya, kota ini telah menunjukkan bagaimana pemberdayaan anak dan partisipasi aktif mereka dalam kehidupan sosial dapat berkontribusi pada pembangunan kota yang inklusif dan berkelanjutan,” terangnya.

Pihaknya memastikan bahwa Tim CFCI UNICEF berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan Pemkot Surabaya. Juga berbagai pemangku kepentingan dalam memperkuat dan memperluas praktik baik ini. 

“Dialog dan kolaborasi yang terjalin selama kunjungan ini akan menjadi fondasi bagi pengembangan lebih lanjut dari sistem perlindungan anak yang efektif dan inklusif. Tidak hanya di Surabaya tetapi juga di kota-kota lain di Indonesia dan di seluruh dunia,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya, Ida Widayati menyampaikan bahwa pertemuan ini bukan hanya dialog biasa. Sebaliknya, ini adalah simbol komitmen bersama antara Pemkot Surabaya, UNICEF, dan berbagai pihak terkait untuk memperkuat sistem perlindungan anak.

“Anak-anak adalah generasi berikutnya. Oleh karena itu, ini adalah kewajiban kolektif kita untuk melindungi mereka dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi,” kata Ida.

Ia juga memastikan bahwa pemkot berkomitmen penuh untuk menjadikan Surabaya Kota Layak Anak. Berbagai upaya pun telah dilakukan, termasuk di antaranya mendirikan Rumah Anak Prestasi (RAP), PRISMA, PISA hingga ruang podcast untuk Forum Anak Surabaya.

“Alhamdulillah, upaya ini telah menghasilkan hasil positif. Kota Surabaya telah diberikan sebagai kota ramah anak (KLA) di tingkat primer oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Namun, kami mengakui bahwa ada banyak hal yang harus dilakukan untuk menciptakan kota yang ramah anak-anak di Surabaya,” katanya.

Oleh karena itu, pihaknya terus berusaha untuk meningkatkan kualitas perlindungan anak di Kota Surabaya, salah satunya adalah melalui dialog tersebut. Lebih dari itu, dialog ini juga diharapkan bisa berfungsi sebagai forum untuk membagikan dan membahas berbagai hal yang terkait dengan perlindungan anak, antara pemerintah kota, UNICEF, dan Forum Anak Surabaya.

“Melalui dialog ini kami juga bertujuan untuk menghasilkan solusi dan rekomendasi yang kuat dalam meningkatkan kualitas perlindungan anak di Surabaya,” pungkas dia. (*)

20 thoughts on “Kunjungi Surabaya, Tim CFCI UNICEF Global Perkuat Sistem Perlindungan Anak

  • April 1, 2024 pada 21:49
    Permalink

    Nama : Stephani Dwi Puspa Anggun Pratiwi
    Sekolah : SMPN 3 SURABAYA
    No Peserta : 850
    Judul Proyek : ASI ULIB IGP ( Fermentasi Sisa Kulit Buah Isok Gawe Opo Ae )

    Saya memilih proyek Eco Enzyme, karena 70% sampah yang terbuang di TPA adalah sampah organik dan sisanya (30%) adalah sampah non organik.

    Balas
  • April 4, 2024 pada 04:13
    Permalink

    Semoga kehadiran Unicef di kota Surabaya dapat meningkatkan kualitas perlindungan anak.

    M. Haykal Adha
    SDN Pacarkeling V/186
    Maggot D OWA
    Maggot decomposing organic waste
    231 SD

    Latar belakang saya memilih proyek ini karena banyaknya sampah organik yang tidak dibuang pada tempatnya atau sembarangan

    Balas
  • April 4, 2024 pada 12:29
    Permalink

    Wahh, semoga dengan kehadiran UNICEF di kota Surabaya dapat terus meningkatkan kualitas perlindungan anak, dan anak pun menjadi aman

    Nama : Devina Agustin Ramadhani
    Sekolah : SMPN 19 Surabaya
    Nomor Peserta : 718
    Penjelasan singkat proyek lingkungan yang sedang ke kembangkan : Air limbah leri adalah air sisa dari proses pencucian beras atau nasi. Proyek-proyek ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari pembuangan air limbah leri yang tidak dikelola dengan baik, serta memanfaatkan potensi nutrisi dan bahan organik yang terkandung di dalamnya denga pembuatan pupuk organik cair ( POC ). Dengan demikian, air limbah leri dapat dikelola secara lebih berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat.

    Balas
  • April 4, 2024 pada 13:30
    Permalink

    Wow, semoga dengan kehadiran UNICEF di kota surabaya ini akan meningkatkan kualitas perlindungan anak2, karena dijaman ini anak2 banyak yg diperlakukan tidak selakunya,semoga dengan adanya UNICEF ini anak2 semakin nyaman, dan bahagia…

    Nama : keyzha Syafa Difynia
    Sekolah : Sdn Pacarkeling V/186
    No peserta : 384
    Nama proyek : budidaya tanaman kunyit menjadi minuman herbal

    Balas
    • April 5, 2024 pada 18:13
      Permalink

      Semoga surabaya bisa menjadi kota layak anak, sehingga kami sebagai anak bisa mendapatkan perlindungan baik secara fisik, sosial, intelektual dan psikologis.

      Perkenalkan nama saya Rakai Hino Arimaradana dari SMP N 23 Surabaya Dengan nomor peaerta 431.

      Proyek saya tentang budidaya lidah buaya… Selain budidayanya tidak susah, lidah buaya ternyata banyak manfaatnya juga lho teman2..

      Saat ini saya sudah melakukan budidaya sebanyak 70 bibit lidah buaya, dengan target sebanyak 200 bibit..

      Menuju indonesia leatari

      Balas
    • April 5, 2024 pada 19:14
      Permalink

      woww, semoga dengan hadirnya unicef ke SBY, SBY semakin ramah anak

      Nama: Cantika Putri Agita
      Sekolah: SMP Negeri 62 Surabaya
      Proyek: Budi Daya Aloe Vera
      No. Peserta: 1172

      Balas
  • April 4, 2024 pada 22:08
    Permalink

    Wow, semoga dengan kehadiran UNICEF di kota surabaya ini akan meningkatkan kualitas perlindungan anak2, karena dijaman ini anak2 banyak yg diperlakukan tidak selakunya.

    Haii sobat hijau
    Nama: Nysrina Aqella
    Asal Sekolah: SMPN 23 Surabaya
    No Peserta: 764
    Judul Proyek: Handycrafts Kain Perca

    Handycrafts Kain perca adalah suatu kerajinan tangan yang dibuat dari bahan dasar limbah kain perca. Kain Perca adalah kain sisa potongan dari pabrik atau garmen yang memproduksi pakaian, sprei dan lain sebagainya yang menggunakan bahan dasar kain. Pada proyek saya kali ini saya akan mengurangi limbah kain perca tersebut agar tidak menumpuk terlalu banyak dengan cara membuat kerajinan tangan yang terbuat dari kain perca.

    Balas
  • April 5, 2024 pada 13:08
    Permalink

    Terima kasih CFCI UNICEF atas kehadirannya di kota tercinta kami

    Rasyid Maulana Riffat
    SDN Pacarkeling V Surabaya
    Nomor Peserta: 241

    Proyek : Budiros Nyakman
    (Budidaya Rosella Banyak Manfaatnya)

    Mengikuti seleksi pangeran dan putri lingkungan hidup 2024 adalah pengalaman yang berharga bagi saya, karena semakin banyak ilmu yang saya dapat dan tentunya bermanfaat serta menginspirasi banyak orang

    Salam Bumi Pasti Lestari

    Balas
  • April 5, 2024 pada 13:15
    Permalink

    Semoga dengan kehadiran UNICEF di kota Surabaya akan meningkatkan kualitas perlindungan anak-anak.

    Hallo sobat hijau
    Nama peserta: Najwa Elmira Mutiara Ramadhani
    Asal sekolah: SMPN 23 Surabaya
    No urut peserta: 760
    Judul proyek: Bucin (Budidaya cincau)

    Balas
    • April 6, 2024 pada 13:15
      Permalink

      Semoga dengan kehadiran UNICEF di kota Surabaya anak-anak menjadi aman

      Nama: Yuan Krisna Atmadja

      Sekolah: SMPN 19 Surabaya

      Nomor Peserta: 409

      Penjelasan singkat proyek lingkungan yang sedang ke kembangkan: minyak jelantah adalah minyak goreng sisa pemakaian rumah tangga. Proyek-proyek ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari pembuangan limbah minyak jelantah yang tidak dikelola dengan baik. Dengan demikian, limbah minyak jelantah dapat dikelola secara lebih berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat.

      Balas
      • April 8, 2024 pada 11:34
        Permalink

        semoga dengan kehadiran UNICEF di kota surabaya ini akan meningkatkan kualitas perlindungan anak, karna pasti masih ada anak yang diperlukan bukan selayaknya

        haii sobatt hijauu perkenalkan kembali nama saya Zahra Zahiyah Pasah dengan nomor peserta 1098 dari smp negeri 57 surabaya. Saat ini saya sedang mengembangkan proyek saya yaitu “obat nyamuk elektrik ramah lingkungan dengan memanfaatkan ekstrak lidah buaya”. Disini saya awalnya membudidaya lidah buaya sehingga dengan keberhasilan tersebut saya membuat sebuah produk obat nyamuk elektrik tanpa bahan kimia dan tidak menimbulkan efek samping untuk lingkungan maupun kesehatan lohh sobat hijau.

        Balas
  • April 5, 2024 pada 18:08
    Permalink

    Semoga dengan adanya Kunjungan ke Surabaya dari Tim CFCI UNICEF Global dapat memperkuat Sistem Perlindungan Anak
    Nama : SANIA NURRAHMA
    Asal sekolah : SD HANG TUAH 12
    No peserta : 002
    Judul Proyek : Memanfaatkan daun kering penganti bahan bakar migas
    saat ini saya sedang mengembangkan sebuah proyek daur ulang dari daun kering menjadi sebuah penganti bahan bakar migas, karena dilingkungan sekolah setiap hari banyak sampah dedaunan yang berjatuhan, oleh karena itu saya memanfaatkan daun kering sebagai penganti bahan bakar migas supaya lebih bermanfaat.

    Balas
  • April 5, 2024 pada 22:25
    Permalink

    halo sobat hijau
    nama peserta: Tiara Ratnadewati Maulidya
    Asal Sekolah: SMPN 23 Surabaya
    Nomor peserta: 774
    judul proyek: “Manfaat meniran bagi kesehatan”

    haii sobat hijau, perkenalkan nama saya Tiara, disini saya akan menjelaskan proyek saya yaitu “Manfaat meniran bagi kesehatan” isi proyek ini adalah membudidaya dan mengolah tanaman herbal yang bermanfaat, mudah di tanam dan di rawat

    Balas
  • April 5, 2024 pada 23:36
    Permalink

    Hallo sobat hijauu????????

    Perkenalkan nama saya Merry Gessyah Agatha Wibowo, dari SMP Negeri 36 Surabaya, nomor peserta 890.

    Saat ini saya sedang mengembangkan proyek saya yang bernama BULIBERO

    Apa sih bulibero itu?
    ???? Bulibero adalah singkatan dari Budidaya Lidah Buaya Menjadi Berbagai Olahan. Lidah buaya memiliki banyak sekali manfaat contohnya nih kesehatan, kecantikan, perawatan rambut dan masih banyak lagi lainnya.

    Sekian dari saya Terimakasih ????????

    Balas
  • April 17, 2024 pada 18:49
    Permalink

    Keren sekali, Terima kasih Unicef, semoga dengan kehadiran Unicef dapat menjadi surabaya menjadi kota layak anak.

    Nama: Nevan Azka Fiardy
    Sekolah: SMPN 1 SBY
    No. Peserta: 361
    Proyek Nevan adalah organic waste bank, mengubah sampah menjadi cuan

    Balas
  • April 26, 2024 pada 08:42
    Permalink

    Semoga dengan kunjungan UNICEF ini dapat memberi hal positif kepada siapa saja

    Nama = Kiane Nadezda Waludri
    No.Peserta = 658
    Sekolah = SMP Negeri 12
    Kategori = Putri Lingkungan SMP
    Nama proyek = ReNew Paper : Solusi Kertas Berkelanjutan
    Dalam proyek saya ini, saya bertujuan untuk menghasilkan kertas daur ulang yang kreatif dengan mengeksplorasi penggunaan daun dan bunga sebagai bahan eksperimen saya.

    Salam bumi pasti lestari

    Balas
  • April 26, 2024 pada 09:13
    Permalink

    Nama:Ahmad Arkaan Taamir
    Sekolah:SMPN 12 SBY
    No Peserta:393
    Proyek:Kreasi Ecobrick

    Dalam proyek ini, saya bertujuan untuk mengurangi limbah plastik untuk dijadikan sebagai ecobrick

    Salam bumi pasti lestari
    Salam zero waste

    Balas
  • April 26, 2024 pada 09:50
    Permalink

    nama: ailsa nabila shalihah
    asal sekolah: smp negeri 12 surabaya
    no urut peserta: 468
    judul proyek: pemanfaatan limbah cangkang telur menjadi pupuk organik

    disini saya akan menjelaskan proyek saya, yaitu pemanfaatan limbah cangkang telur menjadi pupuk organik. saya memilih proyek ini dikarenakan limbah cangkang telur yang menumpuk akan berdampak signifikan bagi lingkungan seperti menyebabkan pencemaran udara karena adanya aktivitas mikroba dilingkungan. padahal mengolah cangkang telur sangat mudah, dan manfaatnya sebagai pupuk untuk tanaman sangat banyak karena kandungan kalsiumnya sangat besar.

    Balas
  • April 28, 2024 pada 09:06
    Permalink

    Kota Surabaya sudah 6 kali berturut-turut mendapatkan penghargaan sebagai Kota Layak Anak Tingkat Utama.
    Saat ini Surabaya sedang berupaya untuk meraih penghargaan Kota Layak Anak Tingkat Dunia (Paripurna)
    Semoga dengan Surabaya bisa menjadi Kota Layak Anak Dunia, bisa meningkatkan kualitas pendidikan dan pola asuh pada anak.

    Revalina Fernanda
    Calon Putri Lingkungan Hidup Tahun 2024.
    Budidaya Bunga Telang.
    Bunga Telang adalah sebuah tanaman sejenis polong-polongan, yang sangat berkhasiat sebagai obat – obatan.

    Balas
  • April 30, 2024 pada 19:38
    Permalink

    Dengan adanya kunjungan Tim CFCI UNICEF untuk memperkuat sistem perlindungan anak
    melalui serangkaian dialog interaktif.

    Nama : Hafizzah Aprilia Putri Adjiva
    Sekolah : SMP Negeri 38 Surabaya
    Nomer Peserta : 892
    Judul Proyek : Pemanfaatan Komposter Sebagai Alternatif Mengurangi Sampah Organik.
    ☆ Saya memilih judul proyek ini karena kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar dan kurangnya kepedulian masyarakat dalam mengolah sampah organik yang di hasilkan sendiri.

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *