Ajak Siswa SDN Petemon XIII Surabaya Kritisi Perilaku Masyarakat Terhadap Sungai Di Samping Sekolah

Surabaya- 20 anak kelas 5 dan 6 SDN Petemon XIII Surabaya mengikuti pembinaan lingkungan hidup yang dilakukan Tunas Hijau bersama pemuda simpatisan dari Inggris James Ogilvie, Selasa (17/11) pagi. Pembinaan ini diawali dengan meminta para siswa menjelaskan kondisi lingkungan hidup di sekitar sekolah. Banyak diantara mereka menceritakan bahwa sampah masih sering dibuang sembarangan oleh para siswa pada saat istirahat. Gerobak sampah kampung sekitar yang ditempatkan di depan sekolah yang membuat kesan kumuh pemandangan depan sekolah juga termasuk kondisi yang diceritakan oleh beberapa siswa.

Diantara kondisi itu adalah kondisi sungai kecil yang berada tepat di samping sekolah. Seperti umumnya sungai-sungai di kota-kota besar seperti Surabaya, sungai di samping SDN Petemon XIII juga nampak tidak bersih. “Aliran air sungai di samping sekolah tidak mengalir lancar. Semakin hari endapan sungai semakin banyak. Di sungai itu juga banyak sampah non organik yang mengapung di permukaan sungai,” kata Alfredo, siswa kelas 6 SDN Petemon XIII Surabaya.

Tidak hanya kondisi lingkungan hidup yang diminta aktivis Tunas Hijau Afif Amrullah untuk diceritakan. Afif juga meminta mereka menceritakan perilaku masyarakat sekitar sungai selama ini dalam memperlakukan sungai itu. Merespon pertanyaan Afif itu, beberapa siswa lantas menceritakan bahwa hampir setiap hari selalu ada orang yang membuang sampahnya langsung ke sungai itu. Volume sampah yang dibuang ke sungai itu bahkan ada yang berukuran besar. “Hampir setiap hari selalu ada orang yang langsung membuang sampah ke sungai itu. Sebagian dari mereka tinggal tidak di tepi sungai itu,” kata Dian siswa kelas 5.

Aktivis Tunas Hijau Afif Amrullah juga meminta para siswa itu untuk menceritakan beberapa tindakan yang telah dilakukan untuk ikut membuat sungai di dekat sekolah itu tidak lebih kotor. Menanggapi permintaan Afif itu, beberapa siswa menjelaskan bahwa mereka pernah mengajari beberapa warga di sekitar sekolah untuk melakukan pengolahan sampah organik dapur menggunakan keranjang komposter. Mereka juga mengatakan bahwa setelah mengajari cara mengolah sampah, beberapa siswa juga menyerahterimakan beberapa keranjang komposter untuk digunakan warga.

James Ogilvie menjelaskan beberapa kata lingkungan hidup dalam Bahasa Inggris. Kata-kata yang diajarkan James itu diantaranya sungai (river), banjir (flooding), pohon (tree), sampah (rubbish), pemanasan global (global warming), kekeringan (drought) dan hewan (animal). Beberapa kosakata dalam lingkungan hidup ini diberikan James untuk persiapan para siswa SDN Petemon XIII Surabaya yang akan melakukan video conference tema sungai dengan sister school di Jepang, SD Seiko, Jumat ini. (ron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *