Bersih-Bersih dan Sosialisasi Sampah di SMPN 20 Surabaya
Dua orang siswa laki-laki SMP Negeri 20 Surabaya nampak mengeluarkan semua bagian dari keranjang komposter yang dimiliki sekolah. Tidak lama kemudian, kardus pembatas, dua bantalan sekam yang berbeda ukuran, kain hitam,pengaduk dan kompos yang sudah jadi tertata di luar keranjang itu. Peragaan ini adalah bagian dari sosialisasi cara penggunaan keranjang komposter yang dilakukan Tunas Hijau pada perwakilan siswa SMP Negeri 20 Surabaya, Kamis (7/5). Sosialisasi yang dilaksanakan di aula sekolah itu disaksikan Curtis Deschambault, pemuda Canada yang dua bulan beraktivitas di Tunas Hijau.
Sesaat kemudian seorang siswa perempuan diminta memperagakan bagaimana kucing membuang kotoran tubuhnya selama ini. Dengan menggunakan cetok, siswa itu pun mulai berjongkok dan membuat lubang pada tumpukan pupuk kompos yang ada. Setelah lubang terbentuk, dia pun memasukkan sampah organik ke dalam lubang tersebut. Sampah organik itu tidak ubahnya kotoran tubuh kucing. Sesaat kemudian, dengan menggunakan cetok, dia menutup kembali lubang tersebut.
“Cara mengolah sampah organik menggunakan komposter jenis keranjang ini memang seperti kucing yang membuang kotorannya. Bagian-bagian yang ada dalam komposter ini merupakan upaya agar pengolahan sampah organik dengan keranjang komposter ini bisa dilakukan dimana saja, bahkan di bawah meja di ruang makan,” kata aktivis senior Tunas Hijau Zamroni yang bersama Curtis Deschambault melakukan sosialisasi itu. Pada sosialisasi itu Tunas Hijau juga menyampaikan pentingnya pengolahan sampah organik untuk menghambat laju pemanasan global.
Sebelum sesi pengolahan sampah organik, para siswa peserta sosialisasi ini diajak untuk melakukan bersih-bersih sampah non organik di beberapa sudut sekolah. Dipimpin oleh Curtis Deschambault sekitar tiga puluh siswa itu memulai bersih-bersih di daerah parkir sepeda siswa yang banyak terdapat sampah plastik. Sementara itu Curtis pada sesi awal juga berbagi tentang kondisi lingkungan hidup di Canada beberapa tahun lalu dan setelah pemanasan global terjadi. Dikatakan Curtis bahwa pemanasan global menyebabkan perbedaan suhu terendah pada musim dingin di Canada. (*)