Kerja Bakti Tiap Dua Pekan di Pesantren Nyai Hj Ashfiyah
SURABAYA- Pesantren Nyai Hj Ashfiyah Surabaya yang terletak di daerah Sambikereb mempunyai santri sejumlah sekitar 115 santri. Para santri ini tinggal sepenuhnya di pesantren. Kamar santri tidak terhubung dengan komunitas luar sehingga aliran udara menjadi tidak lancar. Akibatnya, suasana kamar pun pengap. Kondisi tersebut masih diperparah dengan lampu yang menyala secara terus-menerus.
Ketika Tunas Hijau melakukan pembinaan lingkungan hidup Eco Pesantren, Sabtu (23/3), nampak ada 3 tanaman peneduh di depan pesantren. Pesantren yang letaknya berdekatan dengan SMP Shafta ini juga hanya mempunyai beberapa jenis tanaman hias di halaman parkir motor. Seluruh halaman pesantren ditutupi dengan paving. Di dekat tiang penyangga bangunan, terdapat tempat sampah besar. Di sekelilingnya, tampak sampah plastik berserakan.
Di samping kantor pesantren, terdapat mading yang berisi berbagai pengumuman terkait kegiatan pesantren. “Mereka, pada hari-hari biasa, sekolah. Kan di sini juga ada sekolahnya. Mulai dari play group hingga perguruan tinggi. Kalau libur ya nuruti libur sekolah dan kuliah. Di sini kalau kerja bakti tiap 2 pekan. Untuk makan, ada tugas piket. Makannya sehari 3 kali. Semua biaya air dan listrik menjadi tanggungan donatur. Sedangkan untuk biaya tinggal di pesantren, kami gratiskan,“ terang A. Syaiful Amri, pengurus pesantren.
Karena padatnya jadwal sekolah dan kuliah, para santri baru mulai mengaji setelah (ba’da) sholat ashar. Setelah isya dilanjutkan dengan diniyah. Begitu pula ketika bada subuh. Di tempat santri putri, terdapat 5 tempat sampah. Di tempat santri putra hanya ada satu tempat sampah. Kamar mandi di tempat putra berjumlah 4 dan ada 4 pula di tempat putri. Untuk memasak, dibagi 2 orang santri per waktu makan sehingga ada 6 santri yang memasak tiap harinya. (ella)